Rabu, 03 Agustus 2016

Cara Benar Membuang Pembalut

Palembang,3 agustus 2016

Betapa repotnyabagi seorang wanita yang lagi mengalami menstruasi dan harus tetap menjalankan aktifitas. Mungkin kamu perlu beberapa kali dalam sehari mengganti di rumah, di tempat kerja bahkan di perjalanan. Pembalut yang sudah terpakai kalau nggak dikelola dengan baik dapat menimbulkan beberapa permasalahan lho. Masalah yang pertama adalah masalah lingkungan, masalah kesehatan dan tentunya masalah estetika. Berbeda dengan sampah pada umumnya, pembalut yang sudah terpakai selain berpotensi menumpuk sebagai sampah, karena mengandung darah dan jaringan tubuh.Bahan Pembalut Itu Non DegradablePembalut wanita, terbuat dari beberapa jenis bahan yang nggak semuanya mudah diuraikan (non degradable). Bahan katun alami tentu lebih mudah terurai dan terserap oleh tanah. Bahan yang terdiri dari bahan sintetis relatif lebih sulit dan memiliki potensi buat menumpuk bersama dengan bahan sampah lainnya yang nggak mudah terurai. Tumpukan dalam jumlah besartentu menimbulkan permasalahan lingkungan tersendiri. Membuang pembalut di saluran airpembuangan atau di kloset akan menimbulkansumbatan pada jalan air sehingga membuat mampat.Tips Buat Membuang PembalutPembalut yang sudah terpakai pasti berisi darah dan bahan-bahan organik dari tubuh yang berasal dari peluruhan endometrium. Dari sisi kesehatan tentu hal ini memerlukanperhatian dalam penanganannya. Bahan organik tersebut dapat mengalami pembusukan dan memunculkan bau yang nggaksedap. Warna darah yang membekas pada pembalut secara estetika juga terlihat nggak nyaman untuk dilihat kalau pembalut bekas dibuang di tempat sembarangan. Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mengelola pembalut yang sudah dipakai dengan memperhatikan hal-hal di atas:1.Biasanya cairan menstruasi yang keluar sudah terserap oleh bahan pembalut karena terbuat dari bahan yang mudah menyerap cairan. Kalau darah yang keluar banyak, seringkali bekasnya berwarna merah darah dengan sangat terlihat dan kadang malahan ada gumpalan darah. Dalam situasi seperti ini seringkali seseorang merasa perlu untuk mencucinyaterlebih dahulu dengan tujuan agar bekas tersebut nggak terlalu terlihat. Kalau memang demikian dan nggak merasa risih untuk melakukannya, hal tersebut dapat dilakukan. Yang perlu diperhatikan adalah air bekas cucian jangan sampai mengalir ke tempat terbuka dan mengganggu estetika. Kloset dengan kelengkapanseptic tankadalah tempat yang cukup baik untuk sebagai tempat untuk membuang air bekas cucian tadi.1.Gulunglah pembalut dengan noda darah adadi dalam kemudian bungkus pembalut yang sudah terpakai dengan kertas atau bahan lain kemudian buang ke tempat sampah. Dengan demikian, kebersihan dan estetikasudah bisa dijaga. Tempat sampah di manakamu membuang sebaiknya juga perlu dipilih yang memungkinkan biarpembalut tersebut nggak tercecer. Beberapa tempat umum menyediakan tempat sampah khusus untuk bahan tersebut.

Sumber: remaja.suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar