Penyebab Autisme Serta Mitosnya
Terdapat sejumlah faktor, seperti pengaruh genetika dan lingkungan, yang diperkirakan dapat menyebabkan kelainan ini. Namun, penyebab autisme yang pasti belum diketahui hingga saat ini. Dalam kasus-kasus tertentu, autisme juga mungkin dipicu oleh penyakit tertentu.
Di samping itu, ada beberapa hal lain yang juga dianggap sebagai pemicu autisme. Namun, anggapan dan dugaan tersebut telah terbukti tidak berhubungan dengan autisme berdasarkan berbagai penelitian medis. Sejumlah mitos tersebut meliputi:
Senyawa thiomersal yang mengandung merkuri (digunakan sebagai pengawet untuk beberapa vaksin).
Vaksin campak, gondong, dan rubela (MMR). Vaksin ini pernah dicurigai sebagai penyebab autisme sehingga banyak orang tua yang enggan memberikannya pada anak mereka.
Pola makan, seperti mengonsumsi gluten atau produk susu.
Pola asuh anak.
Penyandang Autisme Dewasa dan Permasalahannya
Kondisi autisme terkadang baru terdeteksi hingga pengidapnya dewasa. Proses diagnosis saat dewasa dapat membantu para pengidap serta keluarga untuk memahami autisme dan memutuskan jenis bantuan yang dibutuhkan.
Sebagian penyandang autisme dewasa merasa kesulitan untuk mencari pekerjaan karena adanya tuntutan dan perubahan sosial dalam pekerjaan. Pusat layanan khusus autisme bisa membantu mereka untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan kemampuan mereka.
Di Indonesia, khususnya Jakarta, terdapat sejumlah organisasi yang menitikberatkan layanan khusus bagi penyandang autisme. Beberapa di antaranya adalah:
Yayasan Autisma Indonesia (YAI)
Yayasan Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI).
Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar