Rabu, 23 November 2016

Resiko memelihara hewan

Kemungkinan Risiko Memiliki Hewan Piaraan
Selain mendatangkan manfaat, memiara hewan membutuhkan tanggung jawab serta dapat membawa perubahan yang belum tentu dirasa positif terhadap kondisi di rumah dan berisiko mendatangkan kemungkinan penyakit. Anda dapat mencoba memiara hewan yang dapat dikondisikan pada satu tempat seperti burung, ikan, atau hamster sebagai permulaan.
Hewan piaraan seperti anjing, kucing, atau kelinci membutuhkan perhatian yang lebih khusus. Hewan-hewan sejenis itu yang belum terlatih dapat merusak tanaman atau buang air di sembarang tempat di halaman atau bahkan di dalam rumah. Bulu kucing atau anjing yang masuk ke rumah juga dapat rontok dan tertinggal pada tempat-tempat seperti sofa, karpet, bantalan kursi. Selain tidak bersih, kondisi ini berisiko mendatangkan penyakit.

Selain itu, untuk menghindari risiko penyebaran penyakit, pastikan hewan kesayangan Anda mendapatkan vaksinasi. Jika tidak, selain mereka sendiri berpotensi terkena penyakit, Anda dan keluarga di rumah juga akan berisiko untuk tertular oleh mereka. Berikut ini adalah beberapa risiko penyakit yang mungkin timbul dari hewan piaraan.

Kutu

Waspadalah jika piaraan Anda mulai sering menggaruk tubuhnya sendiri. Itu dapat menjadi pertanda ada kutu yang mulai berkembang biak pada kulitnya. Kutu yang dibiarkan dapat berkeliaran atau tinggal dan bertelur di sela lipatan barang-barang di rumah seperti sofa dan bantal. Selain menyebabkan gatal pada kulit manusia, kutu dapat menularkan penyakit serius seperti pes. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian obat atau bedak antikutu.

Cacing

Cacing seperti cacing pita dan cacing gelang adalah parasit umum yang dapat berkembang dalam usus halus binatang. Muntah, diare, dan penurunan berat badan binatang dapat menjadi gejala adanya cacing.

Hewan yang terinfeksi dapat menularkan penyakitnya pada manusia dengan mengontaminasi tanah atau pasir dengan telur cacing. Anak-anak yang bermain di area tersebut dapat terinfeksi jika memasukkan tangan mereka yang kotor ke mulut. Selain itu, cacing yang menetas dalam badan orang dewasa dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh. Suntikan, obat yang diminum, maupun obat oles dari dokter hewan dapat menjadi solusi.

Kurap

Anggota keluarga Anda dapat tertular kurap dari binatang hanya dengan menyentuh kulit atau bulu mereka. Kurap dapat menyebabkan kulit merah, ruam, atau bintik melingkar pada kulit. Segera periksakan piaraan Anda ke dokter jika dia terkena kurap.

Terluka oleh cakaran/gigitan

Meski hewan piaraan Anda telah terlatih dan sangat bersahabat, namun sebaiknya jangan tinggalkan anak sendirian dengan binatang. Anak yang terlalu antusias dapat saja mendorong atau memukul hewan, dan berisiko digigit atau dicakar oleh hewan piaraan.

Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah gangguan pada janin yang disebabkan oleh parasit pada tinja kucing. Umumnya wanita yang sejak lama telah memiara kucing sudah memiliki antibodi terhadap toksoplasmosis. Namun untuk berjaga-jaga, ada baiknya selama hamil tetap memindahkan kucing ke tempat lain atau pastikan agar ibu hamil tidak mengurus kotoran kucing agar terjauh dari infeksi dan janin tetap sehat.

Pada dasarnya, memiliki hewan piaraan di rumah dapat mendatangkan efek psikologis yang positif bagi keluarga di rumah. Namun untuk memiliki hewan piaraan yang sehat, kita sebagai pemilik yang bertanggung jawab harus senantiasa merawatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar