Obat-obatan
Terdapat obat-obatan tertentu yang secara umum digunakan untuk menangani autisme, antara lain:
Catapres adalah obat yang biasa digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Namun obat ini juga dapat dimanfaatkan untuk menangani perilaku agresif dan impulsif pada anak dengan autisme.
Asam valproic dan carbamazepine yang termasuk dalam golongan obat-obatan anticonvulsants dan lithium.
Konsultasikan pemakaian dari masing-masing obat karena efek samping dan tingkat efektivitasnya beragam pada tiap orang.
Penanganan Alternatif untuk Autisme
Terdapat beberapa metode alternatif lain yang dapat Anda coba untuk menangani autisme. Cara-cara ini belum terbukti secara ilmiah dapat menangani autisme secara efektif. Sehingga penerapannya sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter:
Akupuntur. Meski belum terbukti efektif, akupuntur kadang digunakan sebagai perawatan penunjang.
Mengatur pola makan. Meski belum terbukti secara medis, namun Anda sebaiknya tidak memberikan makanan yang mengandung zat aditif seperti bahan pengawet kepada anak.
Terapi khelasi. Perawatan ini bertujuan untuk menghilangkan logam berat dan merkuri dari dalam tubuh Anda.
Terapi berbasis sensor. Didasarkan pada teori bahwa anak dengan autisme mengalami gangguan memproses rangsangan seperti suara dan sentuhan.
Terapi kreatif. Terapi seperti musik dan seni dapat mengurangi sensitivitas anak terhadap rangsangan bunyi dan sentuhan.
Mencari Dukungan
Merawat anak dengan autisme membutuhkan banyak perhatian dan kesabaran, hampir tanpa jeda. Anda perlu terus mencari dukungan dan menguatkan diri sendiri melalui berbagai aspek:
Informasi: lengkapi diri dengan berbagai informasi dari ahli terapi, dokter, guru, atau perawat tentang perawatan untuk anak Anda. Bekerjasama dengan pihak sekolah juga menjadi faktor penting agar pola pendidikan dapat sejalan dengan pendidikan di rumah.
Sosial: cari dukungan dari orang-orang yang punya pengalaman sama atau bicara dengan kenalan sesama ibu dari anak yang hidup dengan autisme. Berkumpul dengan sahabat atau pergi tanpa anak juga dapat membantu Anda mengambil jarak dan jeda sejenak.
Emosional: mengasuh anak dengan autisme dapat membuat kondisi psikologis Anda sendiri kelelahan. Anda perlu mengisi ulang energi dengan berlibur sendiri atau dengan pasangan tanpa mengikutsertakan si kecil. Berbagi cerita dengan orang yang Anda percayai dapat meringankan beban.
Praktik: berkoordinasi dengan anggota keluarga, teman dekat, atau tetangga yang dapat membantu Anda dalam kondisi-kondisi darurat.
Selain itu, Anda juga dapat bergabung dalam komunitas autisme seperti Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI), Yayasan Autisma Indonesia, atau International Center for Special Care in Education (ICSCE).
Rabu, 23 November 2016
Mendampingi anak autis (2)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar