Biang keringat adalah ruam kecil berwarna merah dan menonjol yang terasa gatal dan bisa menyebabkan sensasi menyengat atau perih pada bagian kulit. Biang keringat yang juga dikenal dengan nama ruam panas atau miliaria ini tidak hanya terjadi pada bayi, namun orang dewasa juga bisa mengalaminya ketika cuaca sedang panas atau pada lingkungan yang bersuhu lembap.
Biang keringat biasanya muncul beberapa hari setelah Anda terkena pajanan suhu panas. Kondisi ini bisa muncul di seluruh bagian tubuh, tapi sering kali muncul pada bagian wajah, leher, punggung, dada, dan bagian paha.
Gejala Apa Saja yang Ditimbulkan Akibat Biang Keringat?
Terdapat perbedaan lokasi munculnya ruam pada orang dewasa dan bayi. Pada bayi, biang keringat biasanya muncul pada bagian leher, dan terkadang pada bagian ketiak, lipatan siku, dan selangkangan. Pada orang dewasa, biang keringat akan muncul pada lipatan kulit yang bergesekan dengan pakaian.
Terdapat beberapa jenis biang keringat menurut perbedaan tingkat keparahannya, Tanda dan gejala yang muncul juga bervariasi pada setiap jenisnya. Berikut ini berbagai jenis yang diketahui.
Miliaria kristalina. Ini adalah jenis biang keringat yang paling ringan, yaitu hanya memengaruhi saluran keringat dari lapisan kulit teratas. Tanda dan gejala yang muncul adalah bintil berisi cairan berwarna jernih yang mudah pecah. Kondisi ini lebih cenderung terjadi kepada bayi dibandingkan kepada orang dewasa. Bertentangan dengan yang dipahami secara umum, biang keringat jenis ini biasanya tidak gatal dan tidak terasa sakit.
Miliaria rubra. Biang keringat jenis ini muncul di lapisan kulit yang lebih dalam dan biasanya terjadi pada wilayah dengan suhu yang panas atau lembap. Tanda dan gejala dari kondisi ini adalah sensasi gatal dan menyengat disertai munculnya bintil merah. Keringat juga akan berkurang pada bagian yang terpengaruh. Kulit akan mengalami inflamasi dan terasa sakit akibat dari keringat yang tidak bisa keluar dari permukaan kulit.
Miliaria pustulosa. Ini adalah perkembangan dari miliaria rubra yang mana bintil mengalami inflamasi dan berisi nanah.
Miliaria profunda. Ini adalah jenis biang keringat paling jarang terjadi dan berdampak pada dermis, lapisan kulit yang lebih dalam. Biang keringat jenis ini bisa bersifat kronis dan sering kambuh. Kondisi ini lebih cenderung terjadi pada orang dewasa setelah melakukan aktivitas fisik yang menghasilkan banyak keringat. Tanda-tanda yang muncul akibat kondisi ini adalah bintil berwarna merah yang berukuran lebih besar dan lebih keras.
Biang keringat umumnya bukan kondisi yang memerlukan penanganan medis tertentu. Kondisi ini biasanya dapat pulih dengan sendirinya dengan mendinginkan kulit serta menghindari pajanan panas. Segera temui dokter jika ruam terlihat makin parah, gejala yang muncul bertahan cukup lama, atau Anda melihat adanya tanda-tanda infeksi, seperti:
Demam dan menggigil.
Rasa sakit makin bertambah.
Nanah keluar dari bintil dan benjolan ruam.
Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak dan selangkangan.
Kondisi yang Menyebabkan Biang Keringat
Biang keringat disebabkan oleh keringat yang terjebak di balik kulit akibat kelenjar keringat tubuh yang terhambat sehingga keringat tidak menguap. Sebagai akibatnya, kulit mengalami inflamasi dan ruam. Berikut ini beberapa faktor yang bisa menghambat kelenjar keringat tubuh, yaitu:
Iklim tropis. Kemunculan biang keringat bisa disebabkan oleh cuaca atau suhu lingkungan yang panas dan lembap.
Kepanasan. Penggunaan pakaian yang terlalu tebal, atau tidur dengan selimut yang berlebihan dan menyebabkan kepanasan juga bisa berisiko mengalami biang keringat.
Aktivitas fisik tertentu. Olahraga dan juga pekerjaan yang memerlukan aktivitas fisik yang berat hingga menyebabkan keluarnya banyak keringat juga bisa menyebabkan terjadinya biang keringat.
Kelenjar keringat belum berkembang. Kasus biang keringat lebih mudah terjadi pada bayi, terutama pada bayi yang sedang dihangatkan dengan inkubator, memakai pakaian yang panas,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar