Rabu, 23 November 2016

Sakit jiwa

Banyak orang terus-menerus mengalami gangguan pada kesehatan mentalnya akibat berbagai persoalan hidup. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini berisiko berkembang menjadi sakit jiwa. Sakit jiwa ini ternyata banyak jenisnya, mulai dari kecanduan obat hingga gangguan kepribadian.

Sakit jiwa adalah gangguan mental yang berdampak kepada mood, pola pikir, hingga tingkah laku secara umum. Seseorang disebut mengalami sakit jiwa jika gejala yang dialaminya menyebabkan sering stres dan menjadikannya tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara normal.

Ciri-ciri orang yang mengalami sakit jiwa dapat berbeda-beda antara satu sama lain, namun pada umumnya, mereka yang mengalami gangguan jiwa dapat dikenali dari beberapa gejala tertentu. Gejala yang dimaksud seperti perubahan mood yang sangat drastis dari sangat sedih menjadi sangat gembira atau sebaliknya, merasa ketakutan yang secara berlebihan, menarik diri dari kehidupan sosial, kerap merasa sangat marah hingga suka melakukan kekerasan, serta mengalami delusional. Terkadang gejala ini juga diiringi oleh perubahan kondisi fisik, seperti sakit kepala, nyeri punggung, atau sakit perut.

Memastikan Apakah Anda Berisiko Mengalami Sakit Jiwa
Penyebab sakit jiwa seringkali tidak diketahui. Sakit jiwa dapat dilatarbelakangi oleh berbagai hal. Umumnya dipikirkan dari faktor genetik maupun faktor lingkungan sekitar atau perpaduan dari faktor-faktor tertentu. Berikut beberapa faktor yang paling umum.
Senyawa kimia alami pada otak yang bernama neurotransmiter memegang peranan penting bagi kesehatan mental seseorang. Perubahan reaksi kimia ini dapat berdampak kepada mood dan berbagai aspek kesehatan mental.
Memiliki keluarga sedarah dengan riwayat sakit jiwa. Gen-gen tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami sakit jiwa. Kemunculannya dapat terpicu oleh persoalan hidup yang mungkin saja sebelumnya dialami penderita sakit jiwa.
Paparan virus, racun, minuman keras, dan obat-obatan saat berada dalam kandungan dapat dihubungkan dengan penyebab sakit jiwa.
Pada beberapa kasus, ketidakseimbangan hormon dapat berpengaruh kepada kesehatan mental.
Mengalami kejadian traumatis, seperti pernah mengalami pemerkosaan atau menjadi korban bencana alam.
Menggunakan obat-obatan terlarang.
Menjalani kehidupan yang penuh tekanan, seperti kesulitan keuangan, perceraian, atau kesedihan akibat adanya anggota keluarga yang meninggal.
Mengalami penyakit kronis, seperti kanker.
Mengalami kerusakan otak.
Memiliki sedikit atau bahkan tidak punya teman dan merasa sendiri.
Pernah mengalami sakit jiwa sebelumnya.
Hal-hal di atas juga menjadi faktor risiko yang dapat membuat seseorang lebih berkemungkinan mengidap sakit jiwa. Temukan solusi secepatnya jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami salah satu atau beberapa kondisi di atas untuk mencegah kondisinya memburuk hingga menjadi sakit jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar