Cara Menghadapi dan Mengatasi Anak Tantrum
Artikel Psikologi » Cara Menghadapi dan Mengatasi Anak Tantrum
tantrum pada anak,- Apa itu temper tantrum? Temper tantrum adalah sebuah keadaan dimana kondisi emosi tidak stabil pada seseorang yang akhirnya membuat mereka suka marah tanpa alasan yang tak jelas. Temper tantrum sendiri biasanya diderita oleh anak-anak, terutama pada mereka yang berusia antara 1-4 tahun. Meski begitu, temper tantrum juga bisa ditemui pada anak diatas usia tersebut.
Ciri-ciri yang biasa ditemukan pada anak temper tantrum adalah emosinya yang tak tentu, selain itu mereka akan marah besar yang disertai dengan berguling-guling, menendang, dan tak jarang juga berteriak sekeras mungkin. Namun anehnya kejadian tersebut hanya berselang beberapa menit saja dan kemudian mereda.
Hingga sampai saat ini penyebab temper tantrum masih belum diketahui, hal ini tidak terlepas dari susahnya para peniliti untuk melakukan sebuah penilitian terhadap anak usia dini. Meskipun begitu menurut Children's Hospital of Philadelphia, inilah beberapa faktor penyebab temper tantrum pada anak menurut para ahli.
Keinginan Anak yang Tak Terpenuhi
Menurut para ahli, temper tantrum dapat terjadi jika anak memiliki sebuah keinginan dan tidak dituruti oleh orang tuanya. Akibatnya anak akan marah yang diikuti dengan gejala lainnya semacam berguling, merengek, dan lainnya.
Ketidakmampuan Anak dalam Mengungkapkan Ekspresinya
Anak yang masih balita dan kecil akan menghadapi hambatan ketika ingin mengekspresikan dirinya, hal ini akan semakin diperburuk ketika Anda sebagai orang tua gagal memahami ekspresi anak. Dampaknya ya bisa kita ketahui, anak akan mengalami temper tantrum dengan marah dan merengek.
Pola Asuh Orang Tua yang Salah
Berikutnya dalam penyebab anak temper tantrum adalah kesalahan orang tua, yaitu pada cara mengasuhnya. Entah itu anak terlalu dimanjakan dan tidak selalu ditolak permintaannya yang pada akhirnya akan membuat anak memiliki emosi yang labil dan mudah mengalami temper tantrum.
Memang benar jika dilihat efek dari temper tantrum pada anak tidak terlalu berbahaya, karena hanya merah, berteriak, merengek, dan berguling-guling. Namun tahukah Anda itu hanyalah efek tingkat awal, sedangkan efek tantrum tingkat lanjut bisa sangat berbahaya semacam membenturkan kepala ke dinding berulang-ulang kali. Temper tantrum anak tingkat awal dapat berkembang menjadi lebih berbahaya jika tidak segera dilakukan penanganan dengan cepat.
Lalu bagaimanakah cara menghadapi dan mengatasi anak temper tantrum? Bagi Anda orang tua yang memiliki anak temper tantrum tidak perlu khawatir, karena akan kami berikan tips dalam menghadapi dan mengatasi anak temper tantrum. Simak saja ulasannya dibawah ini.
Cara Mengatasi Anak Temper Tantrum
Tetap tenang.
Terus lakukan kegiatan anda. Abaikan anak sampai dia lebih tenang dan tunjukkan aturan yang sudah disepakati bersama.
Jangan memukul anak Anda. Lebih baik mendekapnya dalam pelukan sampai ia tenang.
Cobalah untuk menemukan alasan kemarahan anak Anda.
Jangan menyerah pada kemarahan anak. Ketika orang tua menyerah, anak-anak belajar untuk menggunakan perilaku yang sama ketika mereka menginginkan sesuatu.
Jangan membujuk anak Anda dengan imbalan yang lain untuk menghentikan kemarahannya. Anak akan belajar untuk mendapatkan imbalan.
Arahkan perhatian anak pada sesuatu yang lain.
Singkirkan benda-benda yang berpotensi berbahaya dari anak Anda.
Berikan pujian dan penghargaan perilaku bila tantrum telah selesai.
Tetap jaga komunikasi terbuka dengan anak Anda.
Demikianlah cara menghadapi dan mengatasi anak temper tantrum, intinya adalah kita sebagai orang tua haruslah tenang terlebih dahulu dalam menghadapi anak temper tantrum, karena hanya dengan ketenaganlah kita akan mampu memikirkan solusi yang terbaik dalam menghadapi dan mengatasi anak temper tantrum. Bila cara diatas telah Anda terapkan dan dirasa lambat dalam mengatasi temper tantrum pada anak, maka Anda bisa menggunakan alternatif lainnya yaitu menggunaka
Kamis, 12 Januari 2017
Cara mengatasi anak tantrum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar